| 1 komentar ]



Kepulauan Banda dengan daya tarik kepulauan ini tidak hanya lautnya saja. Di darat, terdapat begitu banyak bangunan-bangunan yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pendudukan bangsa-bangsa asing seperti Belanda dan Portugis di pulau ini. Salah satunya adalah Benteng Belgica, yaitu benteng yang dibangun oleh Portugis tapi kemudian diduduki Belanda pada abad ke 17.


Benteng ini berada di atas perbukitan Tabaleku di sebelah barat daya Pulau Naira dan terletak pada ketinggian 30,01 meter dari permukaan laut. Benteng yang dibangun pada tahun 1611 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Both ini memiliki suatu keunikan. Dibangun dengan gaya bangunan persegi lima yang berada di atas bukit, namun apabila dilihat dari semua penjuru niscaya hanya akan terlihat 4 buah sisi, tetapi kalau dilihat dari udara nampak seperti bintang persegi atau mirip dengan Gedung Pentagon di Amerika Serikat. Bahkan benteng ini dijuluki The Indonesian Pentagon. Konstruksi benteng terdiri atas dua lapis bangunan dan untuk memasukinya harus menggunakan tangga yang aslinya berupa tangga yang dapat diangkat (semacam tangga hidrolik). Di bagian tengah benteng terdapat sebuah ruang terbuka luas untuk para tahanan. Di tengah ruang terbuka tersebut terdapat dua buah sumur rahasia yang konon menghubungkan benteng dengan pelabuhan dan Benteng Nassau yang berada di tepi pantai.

Benteng ini sebenarnya merupakan salah satu benteng peninggalan Portugis yang awalnya berfungsi sebagai pusat pertahanan, namun pada masa penjajahan Belanda, Benteng Belgica beralih fungsi untuk memantau lalu lintas kapal dagang. Benteng ini kemudian diperbesar tahun 1622 oleh J.P. Coen. Kemudian, tahun 1667 diperbesar lagi oleh Komisaris Cornelis Speelman. Tahun 1911 Gubernur Jenderal Craft van Limburg Stirum memerintahkan agar benteng ini dipugar. Benteng ini menjadi markas militer Belanda hingga tahun 1860.

Pada setiap sisi benteng terdapat sebuah menara. Untuk menuju puncak menara tersedia tangga dengan posisi nyaris tegak dan lubang keluar yang sempit. Dari puncak menara ini wisatawan dapat menikmati panorama sebagian daerah Kepulauan Banda, mulai dari birunya perairan Teluk Banda, sunset, puncak Gunung Api yang menjulang, sampai rimbunnya pohon pala di Pulau Banda Besar. Berjalan-jalan di sekitar benteng ini sangat menyenangkan sambil membayangkan suasana masa kolonial tempo doeloe.

Dari kondisi hampir runtuh, benteng ini mengalami perbaikan besar-besaran pada tahun 1991 dengan bantuan Dephankam yang menghabiskan dana hampir setengah miliar rupiah. Kini, Benteng Belgica siap untuk dikunjungi wisatawan. Menurut beberapa turis mancanegara, Benteng Belgica merupakan benteng yang paling indah di antara benteng-benteng lainnya yang dibuat oleh Belanda. Untuk masuk ke benteng ini tidak dikenakan biaya, semuanya didasarkan pada donasi sewajarnya. (Wta/080508)
Sumber Data : http://www.paketrupiah.com/artikel/benteng_belgica,_the_indonesian_pentagon.php

1 komentar

bestfriend mengatakan... @ 24 Juni 2018 pukul 11.48

terimakasih untuk artikelnya.
salam sehat selalu,
https://marketing.ruangguru.com/bimbel

Posting Komentar