| 8 komentar ]

Flim Oliver Twist menggambarkan perjuangan gigih seorang anak yatim yang berhasil keluar dari keterpurukan, melawan egonya masyarakat yang berkembang akibat dari Revolusi Industri yang berkembang di Inggris. Disamping tema utama, terdapat juga tema-tema yang menjadi sorotan dari Roman Polanski diantaranya cerita—hukum orang miskin, system keadilan, kemiskinan, kejahatan, prostitusi, kesenjangan ekonomi, namun keseluruhannya merupakan sebuah kiasan ketika Oliver melambangkan si baik sementara lingkungan sekitarnya tidak pantas melambangkan si jahat. Tema cerita Oliver adalah bahwa kebaikan selalu menang dan keadilan setimpal akan datang pada siapa saja yang tidak berlaku baik.



Sinopsis "Oliver Twist" Perjalanan Hidup Si Anak Yatim Piatu


Genre : Drama keluarga
Pemain : Ben Kingsley, Barney Clark, Leanne Rowe, Jamie Goreman Harry Eden
Sutradara : Roman Polanski
Produksi : Alain Sarde & Robert Benmussa.

Tema

Flim Oliver Twist menggambarkan perjuangan gigih seorang anak yatim yang berhasil keluar dari keterpurukan, melawan egonya masyarakat yang berkembang akibat dari Revolusi Industri yang berkembang di Inggris. Disamping tema utama, terdapat juga tema-tema yang menjadi sorotan dari Roman Polanski diantaranya cerita—hukum orang miskin, system keadilan, kemiskinan, kejahatan, prostitusi, kesenjangan ekonomi, namun keseluruhannya merupakan sebuah kiasan ketika Oliver melambangkan si baik sementara lingkungan sekitarnya tidak pantas melambangkan si jahat. Tema cerita Oliver adalah bahwa kebaikan selalu menang dan keadilan setimpal akan datang pada siapa saja yang tidak berlaku baik.

Sinopsis Film Oliver Twist

Oliver Twist (Barney Clark), usia 9 tahun, masuk penampungan anak yatim piatu. Suatu ketika, perjalanan nasib Oliver membawanya pada keluarga pembuat peti mati Sowerberry. Nasib hidup Oliver di sana hanya sebatas bertahan hidup. Di sana, ia tidur meringkuk di tempat yang tak layak berbentuk peti mati, memakan makanan sisa. Tetapi, Oliver tak mempunyai kesempatan untuk mengeluh. Nasib hidup Oliver bersandar pada gejolak pinggiran Kota London waktu itu, sekitar tahun 1837-an, zaman Victoria. Zaman di mana perbedaan kelas sosial begitu kentara. Oliver tetap tegar dan memaklumi nasibnya. Sayangnya, perlakuan keluarga itu kepada Oliver tak ubah seperti pada seekor anjing. Ia hanya diberi makanan sisa untuk anjing. Namun, Oliver tak pernah mengeluh. Dengan rajin, bocah itu membantu keluarga yang mengangkatnya. Sampai suatu hari, Oliver benar-benar marah. Bocah itu marah saat ibunya dituduh sebagai penjahat. Ia mengamuk dan memukuli anak kandung keluarga angkatnya. Oliver pun dihukum dengan cara dipukuli. Tak suka dengan perlakuan itu, ia pun kabur. Dengan membawa bekal seadanya, Oliver berjalan dan terus berjalan. Ia pun membulatkan tekad untuk mencapai Kota London yang jaraknya mencapai 70 mil. Siang malam, panas hujan dilaluinya. Hingga akhirnya, bekal pun habis. Setiap kali mengetuk pintu rumah untuk meminta bantuan, ia segera diusir. Sampai akhirnya, ia tersungkur di tengah jalan akibat kelaparan. Untunglah, seorang nenek yang sudah renta menyelamatkannya.
Setelah berjalan selama tujuh hari tujuh malam, sampailah Oliver di London. Kota yang sebenarnya sangat berbahaya bagi anak seusianya. Saat lapar tiba, datanglah Artful Dodger (Harry Eden) yang menawarkan bantuan. Dari sinilah ia mulai berkenalan dengan kelompok pencopet pimpinan Fagin (Ben Kingsley) dan penjahat sadis bernama Bill Skyes (Jamie Foreman). Fagin mengajarinya cara mencopet. Hingga suatu hari, Oliver mulai ditugaskan untuk mencopet bersama dua temannya. Nahasnya, aksi kedua temannya yang sedang mencopet diketahui. Oliver pun menjadi panik. Ia pun ikut berlari. Hampir seluruh kota mengejarnya. Oliver tertangkap. Untunglah, pemilik toko yang mengetahui aksi pencopetan tersebut membela Oliver dalam pengadilan yang dilakukan saat itu. Dalam keadaan lemas dan pingsan, Oliver pun diselamatkan Mr Brownlow (Edward Hardwicke). Hidup Oliver mulai berubah menjadi lebih baik. Walau dalam perjalanan filim tersebut Oliver kembali diculik oleh dua kaki tangan Fagin, seorang pelacur yang bernama Nancy dan seorang pembunuh/perampok (Bill Sikes yang diperankan oleh Jamie Foreman. Ketika tiba di ruman Fagin (kepala perampok) Oliver langsung dikurung dalam sebuah ruangan yang sangat sempit, sampai dia diajak Skikes untuk merampok di rumah Mr Brownlow pada waktu malam. Namun aksi perampokan itu diketahui oleh Mr Brownlow, mester Mr Brownlow langsung mengeluarkan tembakan namun pengalaman sedih terjadilagi, Oliver terkenal tembakan yang menyebabkan ia terluka pada bahagian tangannya. Supaya tidak ketahuan kedoknya perampok tersebut membawa lari Oliver ke rumahnya. Dalam kepedihan yang dialami oleh Oliver, ada juga orang yang membantu ia untuk keluar dari masalahnya orang tersebut adalah Nancy. Nancy merasa perihatin melihat kehidupan Oliver, akhirnya Nancy pergi untuk berbicara pada Mr Brownlow untuk memberitahukan kabar Oliver. Melihat sikap Nancy yang akhir-akhir tidak bersahabat dengan kepala perampok, maka kepala perampok menugaskan Noah Calypole untuk mengikuti kemana saja Nancy pergi. Pertemuan yang dilakukan Nancy diketahui oleh Fagin dan diceritakan bahwa Nanci dengan diam-diam menemui Mr Brownlow untuk mengabarkan mengenai keberadaab Oliver. Mendengan perkataan itu Bill Sikes bergegas menuju ke rumahnya, karena tidak dapat menahan emosinya terhadap Nancy maka Bill Sikes langsung membunuh Nancy.
Keberadaan Nancy ternyata sangat berarti bagi Oliver, akhirnya Mr Brownlow melaporkan masalah ini kepada pihak keamanan dan mereka berusaha mencari dimana para perampok. Akhir dari Film Oliver Twist ternyata membawa kebahagiaan. Oliver berhasil ditemukan oleh Mr Brownlow dan dijadikan anak angkat, sedangkan para perampok dimasukan dalam penjara. Bill Sikes tergantung pada tali ketika berusaha melarikan diri dari kejaran petugas keamanan. Ketika menjelang hari untuk dilakukan hukuman gantung, Oliver bersama dengan Mr Brownlow mengunjungi kepala perampok (Fagin) di penjara, Fagin memanggil Oliver dan mengatakan bahwa semua harta rampokan yang berada di dalam rumuh itu menjadi milik dari Oliver. Akhirnya si Oliver berhasil mengalahkan dunia yang kajam saat itu dengan penuh kesabaran.

Sejarah Singkat Sutradara “Roman Polansky”

Tahun 1943. Roman Polansky hidup sebatang kara pada usia 10 tahun. Orang tuanya, menjadi tawanan Nazi. Praktis, ia tak lebih sebagai anak yatim piatu. Penggalan nasib jadi anak yatim piatu yang melekat itulah, kiranya, membuat Roman Polansky begitu piawai menyutradarai film drama keluarga itu. Sutradaranya mengemas kisah novel Charles Dickens pada suasana Kota London yang riuh rendah, zaman para pelaku kriminal leluasa bergerak dan bersembunyi di sudut-sudut kota. Jejak-jejak jurang kemiskinan yang begitu kentara. Jalanan yang kumuh beserta para pemabuk yang tersudut di pojokkan jalan. Gang-gang sempit dan gelap yang menjadi surga sekejap bagi para gelandangan, dll.
Ketika novel "Oliver Twist" menjadi sebuah film, ada beberapa bagian cerita yang terpotong. Taruh saja penggalan Oliver mempunyai saudara yang berlainan ibu. Meski demikian, itu tidak mengganggu keseluruhan cerita. Malah bisa jadi, itu sebagai usaha lebih memfokuskan lagi jalinan ceritanya. Pun demikian, menjadikan ceritanya berkesan ramping dan mudah untuk diikuti.

Semoga Bermanfaat.
Salam Hormat

8 komentar

Siti Fitriah mengatakan... @ 29 Desember 2013 pukul 06.47

waa kerenn,, terimaksih postingannya sangat membantu :)

RendiSe mengatakan... @ 3 April 2014 pukul 10.34

thanks gan, membantu banget ni

tbfakhru mengatakan... @ 3 Januari 2016 pukul 20.40

thank you

Unknown mengatakan... @ 23 Maret 2016 pukul 15.37

makasih, ngebantu bgt btw :v

Unknown mengatakan... @ 10 Oktober 2016 pukul 07.21

Bagus. Jadi gk perlu nyari bukunya ke gramedia:v baca ringkasan nya di sini aja udah kebantu

Unknown mengatakan... @ 19 April 2017 pukul 06.44

Wah....jadi teringag saat kuliah ..hehehehe..Novel Oliver Twist Ini jadi skripsiku di jurusan sastra UNS..Mantap hehehehe

Kepinross mengatakan... @ 13 November 2019 pukul 03.04

Makasih kak, sangat membantu

Jerel Aristyo Balenguru mengatakan... @ 14 November 2019 pukul 13.14

Makasih kak sangat membantu

Posting Komentar